Pada tahun 2015, seorang dosen filsafat di Kota Padang menginjak Al-Qur’an saat mengajar. Tidak butuh waktu lama, perbuatannya itu langsung diganjar dengan pemecatan. Hukuman administratif dan sosial yang diterimanya jauh lebih berat ketimbang dosen lainnya di Surabaya yang pada 2006 silam menginjak lafazh Allah. Jelang Aksi Super Damai 212, dua pesawat dicarter dari Padang untuk mengangkut mereka yang ingin hadir dalam aksi tersebut. Terakhir, ketika wacana ‘Islam Nusantara’ digaungkan ke seluruh penjuru negeri, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat menggelar mudzakarah di Padang Panjang yang menghasilkan keputusan bulat untuk menolak konsep tersebut. Penolakan ini dimantapkan lagi dengan Rapat Koordinasi MUI Sumbar di Padang pada bulan Juli 2018 yang memutuskan bahwa ‘Islam Nusantara’ tidaklah dibutuhkan di Ranah Minang.
Islam dan Minangkabau tak mungkin dipisahkan. Jika ada orang Minang yang melepaskan dirinya dari ikatan Islam, maka seketika itu juga ia terlepas dari ikatan adatnya. Pertalian erat ini digambarkan dengan jelas dalam slogan Alam Minangkabau, “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Kesemua contoh di atas menunjukkan bahwa Islamisasi di Alam Minangkabau telah menghasilkan efek yang sangat mengakar kepada masyarakat Minang, baik di darek (darat/kampung halaman) maupun di rantau (perantauan).
INSISTS Saturday Forum (INSAF) kali ini akan membedah proses Islamisasi tersebut dengan menelaah empat babak penting dalam sejarah. Memahami proses Islamisasi ini agaknya penting untuk memahami budaya Minangkabau secara lebih mendalam sebagai bagian dari kekayaan ragam budaya Nusantara. Peneliti INSISTS yang tengah menempuh pendidikan doktoral di bidang sejarah, Akmal Sjafril, M.Pd.I, akan membahas hal tersebut terutama dari perspektif pemikiran dan sejarah.
Acara ini gratis dan terbuka untuk umum, dengan pendaftaran lewat buku tamu di awal acara.
***
as-salāmu ‘alaykum wa rahmatullāhi wa barakātuh…
Hadirilah INSISTS Saturday Forum (INSAF):
Tema: “Alam Minangkabau: Islamisasi dalam Empat Babak”
Pembicara: Akmal Sjafril, M.Pd.I. (Peneliti INSISTS; Kandidat Doktor Ilmu Sejarah, Universitas Indonesia)
Sabtu, 9 Februari 2019 / 4 Jumadil Akhir 1440
Pkl. 10.00 – 12.00 WIB
Aula Imam al-Ghazali, INSISTS, Gedung Gema Insani Lt.1
Jl. Kalibata Utara 2 No.84 Jakarta Selatan
Informasi: Telp: 021-7940381 / WA: 0812 9081 5528
Sumber gambar latar: Lukisan Wakidi, “Balai Desa di Miangkabau”, didigitalisasi oleh Indonesian Visual Art Archive (IVAA).