Al-Qur’an dan Hadis banyak berbicara tentang Allah dan alam. Alam bermakna segala sesuatu selain Allah, yang berarti adalah ciptaan-Nya. Alam tak mungkin mengada dengan sendirinya tanpa kehendak dan kekuasaan Allah. Namun akal manusia menghendaki sesuatu yang lebih memuaskan dari dalil-dalil itu; apa makna Allah sebagai Tuhan sehingga kita harus mengesakan-Nya (Tauhid), serta bagaimana keesaan-Nya menghasilkan alam semesta dengan beragam rupa, nama, dan peristiwa ini?
Jawaban dari dua pertanyaan itu dapat kita peroleh ketika merenung secara mendalam, kemudian menyusun argumen-argumen rasional tentangnya, apalagi jika turut memanfaatkan temuan sains alam sebagai sumber informasi. Di masa lalu, para filsuf muslim melakukan hal tersebut, seperti yang terlihat dalam karya-karya Ibnu Sina. Capaian filsafat dan sains Yunani membantunya menyusun argumen tentang Tauhid dan penciptaan, dengan memperbaiki unsur-unsur yang menurutnya keliru jika ditinjau dari pandangan Islam. Ulama yang muncul kemudian, Imam al-Ghazali, melihat ada bagian dari pemikiran Ibnu Sina yang masih keliru sehingga harus diluruskan.
Perdebatan klasik sekaligus mungkin paling besar dalam sejarah filsafat Islam tersebut, khususnya di bagian Tauhid dan penciptaan alam, akan menjadi tema INSISTS Saturday Forum (INSAF) kali ini. Kami mengundang Ustadz Fadlurrahman Ashidqi, M.Ud., yang menulis tema ini untuk tesisnya di Program Magister Aqidah dan Filsafat Islam, Universitas Darussalam, Gontor.
***
as-salāmu ‘alaykum wa rahmatullāhi wa barakātuh…
Hadirilah INSISTS Saturday Forum (INSAF):
Tema: “Tauhid dan Penciptaan Alam menurut
Ibnu Sinā dan Imam Al-Ghazālī”
Pembicara: Fadlurrahman Ashidqi, M.Ud. (Alumnus Magister Aqidah dan Filsafat Islam, Universitas Darussalam, Gontor)
Sabtu, 22 November 2018
Pkl. 10.00 – 12.00 WIB
Aula Imam al-Ghazali, INSISTS, Gedung Gema Insani Lt.1
Jl. Kalibata Utara 2 No.84 Jakarta Selatan
Informasi: Telp: 021-7940381 / WA: 0812 9081 5528
