Indonesia memiliki beberapa ulama ahli tafsir Al-Qur’an yang karya-karyanya masih bisa dibaca hingga sekarang, bahkan sebagiannya ditulis sekitar 1 abad terakhir. Kita mengenal Tafsir Al-Ibriz karya K.H. Bisri Mustofa, Tafsir Al-Azhar karya Buya HAMKA, dan Tafsir Al-Misbah karya Prof. Quraish Shihab, yang terbit di kurun ini. Tentu saja masih terdapat beberapa karya dari ulama lain, atau karya yang dikerjakan secara kolektif seperti Tafsir Ilmi yang ditulis oleh Tim Departemen Agama dan LIPI, juga Tafsir Tanwir Muhammadiyah yang terus berporses menyelesaikan satu rangkaian tafsir Qur’an utuh.
Suatu kitab tafsir bukan hanya menguraikan (“fasara”) hal-hal yang pokok di dalam Qur’an, tetapi juga menjadikannya sebagai respons atas keadaan masyarakat di mana kitab tafsir tersebut di tulis. INSISTS Saturday Forum pekan ini mengundang Fahmi Salim, M.A., untuk membahas dan menganalisis orientasi dan metode tafsir Qur’an di Indonesia abad 15 Hijriah. ust. Fahmi adalah Wasekjen MIUMI dan pengurus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, yang tengah menyelesaikan program doktoral di bidang Ilmu Tafsir Al-Qur’an di Universitas Al-Azhar, Mesir.
Acara ini gratis dan terbuka untuk umum, dengan pendaftaran melalui pengisian buku tamu di awal acara.
***
as-salāmu ‘alaykum wa rahmatullāhi wa barakātuh…
Hadirilah INSISTS Saturday Forum (INSAF):
Tema: “Orientasi dan Metode Tafsir Qur’an di Indonesia Abad 15 Hijriah”
Pembicara: Fahmi Salim, M.A. (Wasekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia [MIUMI] dan Pengurus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah)
Sabtu, 23 Februari 2019 / 19 Jumadil Akhir 1440
Pkl. 10.00 – 12.00 WIB
Aula Imam al-Ghazali, INSISTS, Gedung Gema Insani Lt.1
Jl. Kalibata Utara 2 No.84 Jakarta Selatan
Informasi: Telp: 021-7940381 / WA: 0812 9081 5528
***
Sumber gambar:
https://pixels.com/featured/a-large-illuminated-quran-eastern-accents.html
