Home Artikel Tiada Tuhan Selain Allah

Tiada Tuhan Selain Allah

1149
0

Oleh: Mohammad Iqbal

 

Akan kukisahkan padamu kalimah bermakna yang hanya dipahami umat yang khusyuk

Bagi bangsa-bangsa dunia, naïf menandakan kekuatan dan isbat menandakan keindahan

Nafi dan isbat dipadukan menunjukkan kemampuan mengendalikan alam semesta

Inilah kunci-kunci pembuka pintu semesta

Keduanya adalah penentu alam yang senantiasa Menjadi ini

Gerak lahir dari nafi, diam lahir dari isbat

 

Sebelum rahasia nafi kita hayati sedalam-dalamnya

Belenggu illa Lllah (selain Allah) takkan dapat dihancurkan

Awali setiap kerja di dunia ini dengan kalimah nafi la ilah

Inilah tingkatan pertama insan Tuhan

Suatu bangsa yang membakar dirinya sejenak dalam panasnya

Berarti mencipta kembali dirinya dari abunya sendiri

Menyatakan “Tidak” kepada selain Allah adalah tanda Hidup

Alam semesta selalu diperbaharui dengan kegemparannya

Tidak setiap orang terpengaruh oleh majenunnya

Tidak setiap timbunan jerami kering siap menangkap apinya

 

Jika ekstase ini menyentuh hati pribadi yang hidup

Ia mampu membangunkan pengemis yang malas agar bergegas segera

Maukah kau jadi budak yang melawan tuannya merebut hak-haknya?

Lalu tanamlah benih Tidak di tangan debunya

Barangsiapa yang memiliki semangat berkobar dalam hatinya

Ia akan disegani melebihi Hari Kiamat

Tidak adalah pengganti hembusan kekerasan

Ia adalah gemuruh suara Guntur, bukan suara suling yang menyayat

Tiupannya mengubah setiap yang ada menjadi tak ada

Dengan begitu kau muncul dari kolam Keberadaan

Akan kukisahkan padamu sejarah orang Arab

Agar kau paham segi baik dan buruknya

Pukulan mereka menghancurkan Lat dan Manat berkeping-keping

Hidup dalam dinding-dindingnya mereka bebas dari segala ikatan

 

Setiap baju tua mereka koyak-moyak

Khusrau dan Caesar menjumpai kiamat di tangan mereka

Dalam sekejap gurun-gurun dibanjiri oleh hujan kilatnya

Di waktu lain lautan-lautan diamuk oleh badai gelombangnya

Seluruh dunia tak lebih dari setumpuk jerami dan hangus terbakar

 

Itulah perwujudan dari Nafi la ilah

Mereka bergerak terus hingga dunia lama runtuh

Dan dari rerontoknya mereka bangun dunia baru

Seruan azan adalah tanda kebangkitan pertama

Apapun yang dilahirkan adalah hasil dari benih yang mereka semai

 

Cahaya bunga tulip telah mereka nyalakan

Lalu mereka bawa dari tepi-tepi sungai mereka

Kalimah selain Allah (illa Llah) mereka coretkan dari lubuk dadanya

Karena itu ratusan dunia baru lahir di tangan mereka

 

Kau saksikan yang serupa terjadi di masa penjajahan Barat

Modal dan buruh saling berbaku hantam

Ketika Rusia merasakan hatinya terdera

Kata-kata Nafi lahir dari kedalaman kalbunya

Lantas dihancurkannya dunia lama

Dan dengan pisau tajam disayatnya pembuluh darah dunia

Telah kuperiksa dengan cermat kesaksian mereka

Tak ada raja, gereja maupun dewa-dewa

Pikirannya tetap terikat pada angin badai Nafi

Dak tak beranjak menuju Isbat illa Llah

Suatu hari mungkin akan dating saatnya mereka membebaskan diri

Dari kekangan naïf la ilah melalui tenaga ekstase

 

Hidup tak boleh berhenti pada la ilah

Alam semesta bergerak menuju illa Llah

Nafi dan isbat keduanya diperlukan oleh bangsa-bangsa dunia

Nafi tanpa isbat berarti kematian

Bagaimana Khalil bisa matang dalam cinta

Sebelum nafi menunjukkan jalan menuju isbat

O kau yang suka berbantah di kamar kecil

Serukan kalimat nafi la ilah di depan Namrud

Apa yang kaucari tak seharga dua butir jelai

Resapi olehmu tenaga kata tiada tuhan selain Allah

Dia yang memiliki pedang nafi di tangannya

Akan menjadi penguasa alam semesta.*

 

(dari buku What Should Then Be Done O People of the East and Poems from Iqbal, Kumpulan Sajak Iqbal, Pesan Kepada Bangsa-Bangsa Timur,  terj. Abdul Hadi WM, Mizan, 1985).

Leave a Reply