Home Seri Kuliah Seri Kuliah ‘Ulumul Qur’an

Seri Kuliah ‘Ulumul Qur’an

3187
0
as-salāmu ‘alaykum wa rahmatullāhi wa barakātuh…
Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS)
mempersembahkan:
Seri Kuliah
‘Ulumul Qur’an
Sinopsis:
‘Ulumul Qur’an adalah ilmu-ilmu (‘Ulumul adalah bentuk jamak dari ilmu) yang membahas tentang al-Qur’an. Setiap muslim dituntut mengetahui secara deskriptif kitab yang dibacanya dan menjadi pedoman dalam hidupnya. Muslim yang mempelajari ilmu al-Qur’an berbeda dengan muslim yang tidak memahaminya. Selain menambah keyakinan tentang kebenaran mukjizat al Qur’an, mempelajari ‘Ulumul Qur’an juga akan membuka pintu tafaqquh (memahami) makna-makna yang terkandung dalam setiap ayat al-Qur’an. Apalagi jika seseorang hendak memasuki dunia tafsir al-Qur’an, ‘ulumul Qur’an harus ia kuasai dengan baik.
Kodifikasi ‘Ulumul Qur’an sudah bermula dari zaman Nabi dan para Sahabat. Hal itu bisa dilihat dari awal mula proses turunnya ayat al-Qur’an kepada Rasulullah, penafsiran ayat Al-Quran langsung dari Rasulullah, serta kesungguhan para sahabat dalam menjaga, menghafal dan memahami makna-makna setiap kalimatnya. Meski demikian, awal kodifikasi itu tidak berbentuk kitab yang lengkap dengan bab-babnya. Seiring dengan kelahiran ilmu tafsir, lahir pula karangan yang berdiri sendiri mengenai pokok-pokok pembahasan tertentu yang berhubungan dengan al-Quran. Ali bin al Madini (W 234 H) menyusun kitab mengenai asbabun nuzul, Abu ‘Ubaid al Qasim bin Salam (W 224 H) menyusun kitab tentang nasikh mansukh, Ibn Qutaibah (W 276 H) menyusun tentang ghoribul qur’an, Abu Bakar al Baqilani (W 403 H) menyusun kitab tentang i’jazul Qur’an, dan sebagainya.
Setelah masa-masa awal ini, para ulama meneruskannya melalui pembukuan secara khusus dengan pengumpulan cabang-cabangnya yang kemudian dikenal dengan ‘Ulumul Qur’an. Di antara para ulama yang menyusun secara khusus ulumul Quran adalah Ali bin Ibrohim Said al Hufi (W 430 H) yang disebutkan sebagai orang pertama yang membukukan dengan judul al Burhan fi `ulumil Qur’an; Ibnul Jauzi (W 597 H) mengikutinya dengan menulis sebuah kitab berjudul Fununul Afnan fi ‘Aja’ibi ‘ulumil Qur’an; Badruddin az Zarkasyi (W 794 H) menulis sebuah kitab yang lebih lengkap dengan judul Al Burhan fii ulumil Qur`an; Jalaluddin Al Balqini (W 824 H) memberikan beberapa tambahan atas Al Burhan dalam kitabnya Mawaaqi`ul U`luum min Mawaaqi`in Nujuum; dan yang terbesar adalah Jalaluddin As Suyuti (W 911 H) dengan kitabnya yang masyhur, Al-Itqaan fii U`luumil Qur`an.
Perkembangan ilmu ini pada masa kontemporer berlanjut pada penulisan sebuah metode dan kaidah seperti metode dan kaidah tafsir dan tadabbur. Hasil karya di periode ini lebih banyak meringkas atau mentahqiq (mengkaji kebenaran nash) kitab-kitab sebelumnya; membahas secara khusus serta mendalam satu cabang dalam ilmu al-Qur’an; atau menyusun kembali cabang-cabang ‘ulumul Qur’an dari berbagai sumber klasik dengan penulisan yang lebih sederhana dan sistematis. Di antara kitab kontemporer yang terkenal di kalangan akademis di Indonesia adalah Mabahitsu fi `Ulumil Qur’an karya Manna` Kholil al Qatthan.
 
Seri kuliah ini akan memperkenalkan pada kita disiplin ‘Ulumul Qur’an secara mendasar, sehingga kita bisa mengenali setetes saja dari keluasan ilmu dari dan tentang kitab suci kita ini. Meski setetes, tentu saja, hal itu amat berharga bagi penguatan iman kita berdasarkan ilmu yang benar. Pemateri Seri Kuliah ini adalah akademisi muda di bidang ‘Ulumul Qur’an, Dr. Muhammad Yasir. Dr. yasir menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Ahmad Dahlan cabang Mesir, serta magister dan doktor di Institut PTIQ Jakarta, semua di bidang Ilmu-ilmu Al-Qur’an. Disertasinya membahas makna dan metode tadabbur al-Qur’an dari pelbagai sumber klasik ‘Ulumul Qur’an.
***
Materi:
Pertemuan 1 (Sabtu, 30 Maret 2019, 13:00 – 15:00 WIB)
Pengenalan Ilmu Qur’an: Kitab-kitab dan sejarah perkembangannya
Pertemuan 2 (Sabtu, 30 Maret 2019, 15:30 – 17:30 WIB)
Nuzul (turunnya) al Qur’an dan pembahasan seputarnya
Pertemuan 3 (Sabtu, 6 April 2019, 13:00 – 15:00 WIB)
Tadwin (kodifikasi) al Qur’an dan pembahasan seputarnya
Pertemuan 4 (Sabtu, 6 April 2019, 15:30 – 17:30 WIB)
Munasabah, muhkam dan mutasyabihat.
Pertemuan 5 (Sabtu, 13 April 2019, 13:00 – 15:00 WIB)
Qashashul (Kisah-kisah), amstalul (permisalan-permisalan), aqsamul (sumpah-sumpah) di dalam al-Qur’an
Pertemuan 6 (Sabtu, 13 April 2019, 15:30 – 17:30 WIB)
Jadalul Qur’an, `am dan khas, mutlaq dan muqoyyad
Pertemuan 7 (Sabtu, 20 April 2019, 13:00 – 15:00 WIB)
Ilmu Qira’ah dan makna al-Qur’an turun dengan tujuh huruf
Pertemuan 8 (Sabtu, 20 April 2019, 15:30 – 17:30 WIB)
I’jazul Qur’an dan i`jazul `ilmi
Pertemuan 9 (Sabtu, 27 April 2019, 13:00 – 15:00 WIB)
Haqiqah & Majaz, Ghoribul Qur’an, terjemah al-Qur’an dan permasalahannya
Pertemuan 10 (Sabtu, 27 April 2019, 15:30 – 17:30 WIB)
Tafsir al-Qur’an dan metode-metodenya
***
Waktu:
Setiap Sabtu, 30 Maret – 27 April 2019
Pukul 13:00 – 17:30 WIB (termasuk jeda shalat Ashar)
Tempat:
Ruang Kelas Imam asy-Syafi’i, INSISTS, Lt. 2, Gedung Gema Insani, Jl. Kalibata Utara II No. 84, Jakarta Selatan
Kontribusi:
Rp750.000/peserta
(langsung atau melalui transfer ke BCA 5010 2577 29 a.n. Raikaty S. Panyilie, diperbolehkan mengangsur sebanyak 3 kali di sepanjang pelaksanaan kuliah)
Fasilitas:
-Diktat
-Kudapan
-Sertifikat
Pendaftaran:
http://bit.ly/UQ_INSISTS2019
Narahubung:
WhatsApp: 0812 9081 5528 (Alam)

Leave a Reply