Salah satu keunggulan disiplin Ilmu Kalam dalam tradisi Islam adalah keterbukaan setiap klaimnya untuk diuji dengan pelbagai dalil, baik dalil aql maupun dalil naqli. Hal tersebut akan mengantarkan seorang muslim pada kepastian iman yang memuaskan akalnya, dan di saat yang bersamaan membuktikan klaim palsu dan sesat dari golongan tertentu.
Biasanya, tema-tema tersebut berkaitan dengan zat dan sifat Allah; pewahyuan dan kenabian; kepemimpinan; atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan ketentuan Allah. Namun jika menengok sejarah pemikiran Islam, ada satu tema yang cukup sensitif bagi iman sehingga menjadi salah satu bahasan ilmu kalam: tentang otentisitas Al-Qur’an. Salah satu ulama kalam Ahlussunnah wal Jama’ah, Imam Abu Bakar Muḥammad ibn al-Ṭayyib al-Bāqillānī (w. 493/1013), pada masa lalu melancarkan kritiknya yang keras kepada kalangan Syi’ah Rafidhah tentang tujuh varian qiraat (qira’at sab’ah) mushaf Utsmani.
Sebagai pakar filsafat dan logika, argumentasi al-Bāqillānī untuk perdebatan dengan kalangan Syi’ah tentu saja mengandung muatan filosofis dan logis, bukan sekadar caci-maki. Untuk membahas lebih dalam argumentasi-argumentasinya, INSISTS Saturday Forum (INSAF) pekan ini mengundang Dr. Much Hasan Darojat untuk membahas tema ini. Dr. Hasan Darojat menyelesaikan pendidikan di ISTAC dan University of Malaya, kemudian menjadi dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah, Jakarta. Tulisan-tulisannya di beberapa jurnal membahas banyak sisi pemikiran al-Baqillani, dari mulai pemikiran politik sampai pewahyuan al-Qur’an.
***
as-salāmu ‘alaykum wa rahmatullāhi wa barakātuh…
Hadirilah INSISTS Saturday Forum (INSAF):
Tema: “’Kritik Al-Baqillani terhadap Syi’ah Rafidhah tentang Qiraat Sab’ah”
Pembicara: Dr. Much. Hasan Darojat (Dosen STAI Darunnajah, Jakarta)
Sabtu, 13 Oktober 2018
Pkl. 10.00 – 12.00 WIB
Aula Imam al-Ghazali, INSISTS, Gedung Gema Insani Lt.1
Jl. Kalibata Utara 2 No.84 Jakarta Selatan
Informasi: Telp: 021-7940381 / WA: 0812 9081 5528
