Home Saturday Forum Kepribadian Guru Menurut Imam an-Nawawi (w. 1277)

Kepribadian Guru Menurut Imam an-Nawawi (w. 1277)

2042
0

Direktur INSISTS, Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil, menjelaskan prinsip utama dalam Pondok Modern Gontor terkait pendidikan. Prinsip itu secara hirarkis terbagi menjadi tiga: metode lebih penting dari materi; guru lebih penting dari metode; dan jiwa guru lebih penting dari guru. Hal ini mengingatkan kita bahwa meski kebijakan dan materi pendidikan silih berganti dalam konteks nasional, dan bentuk-bentuk lembaga pendidikan juga semakin beragam, hal utama yang terpenting adalah mutu tenaga pendidik secara lahir maupun batin. Alasan utamanya adalah karena proses pendidikan dalam Islam adalah proses yang sangat spiritual, yakni penanaman adab (ta’dib), bukan semata-mata peningkatan aspek kognitif atau keterampilan manusia.

Penanaman adab memerlukan mutu jiwa pendidik yang baik, bersih, dan lebih besar dibanding jiwa peserta didik. Guru mesti berperan sebagai apa yang dalam tradisi tasawuf disebut mursyid, yang membimbing anak-anak muridnya untuk menjalani tahapan demi tahapan ruhani untuk kian memperoleh makna dari bidang-bidang yang dipelajarinya. Jika mutu jiwa dan intelektualitas guru ternyata buruk, apalagi karena mencintai dunia, ia akan menjadi otoritas palsu yang menyebarkan kekeliruan demi kekeliruan, sehingga pada gilirannya akan merusak peserta didik alih-alih menjadikan manusia sebagai manusia yang baik (insan kamil),

Sejarah Islam telah membuktikan, di tengah “keterbatasan teknologi” di masa lampau, bermunculan begitu banyak ulama dengan pemikiran, karya, dan amalan yang nyaris sulit ditandingi oleh orang-orang di zaman sekarang. Salah satu di antara mereka adalah ulama besar Ahlussunnah wal jama’ah yang berkalam Asya’irah dan bermazhab Syafi’iyah, Imam an-Nawawi ad-Dimasyqi (w. 1277). Selain menghasilkan karya melimpah tentang fiqh dan keilmuan Islam lain, beliau juga menuliskan karya pendidikan, Adab al-Mu’allim wa al-Mutaa’llim. Dalam INSISTS Saturday Forum (INSAF) pekan ini, kita akan mendiskusikan sosok Imam an-Nawawi dan karyanya tersebut bersama Abudzar al-Ghifari, M.A. Setelah menempuh pendidikan di bidang syariat Islam di Universitas Al-Azhar Kairo dan Institut Ilmu Al-Qur’an, jakarta, Ustadz Abudzar mendalami ilmu pendidikan Islam di program doktor Universitas Ibnu Khaldun. Tema ini adalah bagian dari penelitian disertasi beliau.

***

as-salāmu ‘alaykum wa rahmatullāhi wa barakātuh…

Hadirilah INSISTS Saturday Forum (INSAF):

Tema: “Kepribadian Guru Menurut Imam an-Nawawi (w. 1277)”

Pembicara: Abudzar al-Ghifari, M.A. (Kandidat Doktor Pendidikan Islam Universitas Ibn Khaldun, Bogor)

Sabtu, 1 September 2018
Pkl. 10.00 – 12.00 WIB

Aula Imam al-Ghazali, INSISTS, Gedung Gema Insani Lt.1
Jl. Kalibata Utara 2 No.84 Jakarta Selatan

Informasi: Telp: 021-7940381 / WA: 0812 9081 5528

Leave a Reply