Ada banyak pengajian yang membahas ajaran Islam tentang perempuan, pernikahan, dan keluarga. Tetapi untuk mengaitkan materi pengajian yang biasanya bersifat normatif atau bahkan populer tersebut dengan isu-isu pemikiran kontemporer, seperti gender dan Feminisme, kita memerlukan analisis yang lebih mendalam. Sebagai sebuah konsep, gender merupakan istilah yang mengandung muatan nilai tertentu, apalagi jika diterapkan ke dalam institusi keluarga. Muatan nilai itu, dalam sejarahnya, banyak dipengaruhi paradigma Feminisme dan ide tentang kesetaraan yang berpusat pada manusia atau antroposentris.
Lantas bagaimana hubungan Islam, gender, dan keluarga? Di dalam seri kuliah ini, kita akan membahas hubungan ketiganya sebagai sebuah wacana akademik, serta mengurai satu persatu tantangan dan peluang yang ada pada gagasan gender dan Feminisme bagi masyarakat muslim, termasuk di Indonesia. Tema ini penting untuk dipelajari dan didiskusikan, terutama oleh mahasiswa, akademisi, aktivis dakwah, pegawai negeri, bahkan ibu rumah tangga dan tentu saja peminat kajian Islam secara umum. Hal ini mengingat upaya pengarusutamaan gender sudah menjadi bagian dari kebijakan publik dan wacana sehari-hari di tengah pergaulan kita.
Seri kuliah ini dirancang untuk memberikan pengenalan dasar-dasar penting dari tema di atas. Direktur Eksekutif INSISTS, Dr. Henri Shalahuddin, akan menjadi pengampu kuliah ini. Dr. Henri menjadikan tema gender dan feminisme sebagai salah satu minat studinya, dan telah mengangkatnya sebagai sebuah penelitian untuk disertasi doktoral bidang Kajian Islam (Islamic Studies) di University of Malaya.
Setiap Selasa, 20 Agustus – 8 Oktober 2019. Pukul 18:30 – 20:30 WIB
Di Aula Imam al-Ghazali, INSISTS, Lt. 2, Gedung Gema Insani, Jl. Kalibata Utara II No. 84, Jakarta Selatan
Kontribusi Rp750.000/peserta
(Tunai atau transfer ke BCA 5010 2577 29 a.n. Raikaty S. Panyilie)
Fasilitas: Handouts, Sertifikat, Konsumsi
Narahubung: WhatsApp: 0822 6020 8484 (Syafa’at)